Mehmet Özay 06.04.2023
Kesepakatan 10 Maret di
Beijing yang dipimpin oleh Wang Yi, diplomat top Cina, adalah fase baru dalam
proses perdamaian Timur Tengah, yang berhasil membuktikan kerja keras yang
historikal sekaligus membangun rasa optimis dalam hubungan internasional saat
ini.
Meskipun pemerintah Cina
diundang untuk menjadi perantara perdamaian oleh Saudi dan Iran, setelah
beberapa keterlibatan awal melalui berbagai negara regional seperti Irak dan
Oman, proses tersebut dilakukan secara konstruktif oleh birokrat urusan luar
negeri Cina. Undangan ini telah menunjukkan posisi kuat Cina dalam hubungan
Internasional Timur Tengah. Prestise politik global ini mendukung dengan pernyataan
Qin Gang, Menteri Luar Negeri Cina, bahwa elit politik Cina telah mendapatkan
kepercayaan diri sebagai pembawa perdamaian di kancah global.
Kesepakatan ini menuai
kembali harapan untuk membangun Timur Tengah yang damai. Namun juga merupakan
kenyataan pahit bahwa masih banyak persoalan yang harus diatasi antara Saudi
dan Iran seperti, peningkatan hubungan bilateral, solusi rasional terhadap konflik
Yaman, situasi di Lebanon dan sebagainya. Kesepakatan dan persoalan-persoalan
yang menunggu resolusinya tentu tidak mudah diakhiri dalam waktu singkat.
Di sisi lain, tindakan
nyata pertama adalah pembukaan kembali kantor misi kedua negara setelah jeda
tujuh tahun di masing-masing negara dalam beberapa bulan mendatang. Dan
selanjutnya, langkah yang akan datang adalah mempraktekkan pasal-pasal yang
relevan dalam Perjanjian Umum untuk Kerja Sama (1998) dan Perjanjian Kerjasama
Keamanan (2001) dan perjanjian antara Saudi dan Iran untuk meningkatkan proses
perdamaian.
Ketentraman Global adalah
prioritas selanjutnya
Faisal bin Farhan,
Menteri Luar Negeri Saudi, menekankan, sesaat setelah kesepakatan, agar
terwujudnya “kemakmuran dan stabilitas bagi semua orang di kawasan” telah cukup
membesarkan harapan bahwa kesepakatan adalah langkah positif, setidaknya bagi
pencegahan potensi konflik militer terbuka antara Saudi dan Iran.
Di luar semua hal
lainnya, proses ini memiliki pandangan dan kabar baik bagi komunitas global
yang menginginkan perubahan mendesak dalam hubungan internasional, sebagaimana
perkembangan pesimistik disebabkan bermacam faktor seperti perang dagang antara
AS dan Cina, Covid -19, Perang di Ukraina-Rusia, bangkrutnya bank-bank Eropa,
krisis ekonomi global dan sebagainya. Belum lagi soal rasa percaya antara Saudi
dan Iran yang masih diragukan kekuatannya.
Meskipun proses perdamaian
antara dua negara Muslim terus-menerus dimoderasi oleh berbagai negara kawasan
seperti Kuwait, Pakistan, Irak, dan Oman hampir dalam 8 tahun terakhir sejak
pemerintahan Donald Trump, yang kebijakannya menargetkan Iran secara implisit
atau eksplisit, demi mendukung langkah-langkah keamanan Israel. Perangkat
ketahanan Pemerintahan Amerika dibawah kepemimpinan Trump mendorong persekutuan
dengan Saudi, khususnya, melalui kesepakatan senjata yang kemudian memperburuk
perdamaian regional secara signifikan, dengan pertimbangan menggiring
permusuhan lebih dalam dengan Iran.
Keberhasilan Cina dalam
perdamaian Iran dan Arab Saudi menggelitik para pemerhati hubungan
internasional soal apa sebetulmnya yang membedakan kebijakan AS dan Cina soal
Timur tengah. Tentu secara gambaran besar, keberpihakan Amerika pada Saudi
dijurui oleh keuntungan dari persenjataan tingkat tinggi sembari secara
berangsur “memukul samping” Iran. Sedangkan Cina memiliki kebijakan yang sangat
pragmatis, yaitu tidak memihak salah satu negara tersebut.
Jika dilihat secara
kumulatif, keterlibatan pemerintah Cina dalam proses perdamaian Timur Tengah
mungkin akan menyebabkan Cina dan hampir seluruh negara kawasan memiliki
kesamaan poin yang saling menguntungkan. Dalam perspektif ini, akan terlihat
jelas bahwa akan ada banyak proses perdamaian yang konstruktif dalam konflik
Yaman dalam waktu dekat.
Kegagalan Amerikalah yang
membuka pintu meroketnya pengaruh Cina, padahal ia adalah aktor baru dalam
politik regional. Negara-negara Timur Tengah akan menerima upaya Cina tanpa
prasangka yang berarti disebabkan oleh putihnya jejak rekam Cina dalam soal
perdamaian.
Melalui langkah strategis
10 Maret, pemerintah Cina bertujuan untuk merekonstruksi tidak hanya antara
Arab Saudi dan Iran tetapi juga akan berdampak lebih besar di Timur Tengah, dari
Maroko hingga Pakistan.
Menang bersama
Bagi Cina sendiri, ini
memang langkah yang sangat praktis dalam banyak hal. Dengan demikian, pada
tahap yang sangat kasat mata, perundingan perdamaian ini lebih bermakna untuk
mengamankan impor sumber daya alam dari kedua negara di Timur Tengah tersebut.
Orang mungkin berpikir
bahwa peran Cina di Timur Tengah mungkin mengejutkan banyak kalangan. Namun,
langkah politik pemerintah Cina dalam hubungan internasional baru-baru ini
membuktikan bahwa Cina tidak hanya memposisikan dirinya untuk ikut serta dalam
kompetisi dan keamanan energi (dalam lingkup militer) sebagai negara importer
dari Timur Tengah.
Analis politik telah
mengamati perubahan dan kemajuan bertahap dalam minat pemerintah Cina terhadap
politik Timur Tengah dalam kerangka yang berbeda. Sebagaimana telah banyak
diamati, Cina menunjukkan konsistensi yang kuat untuk menjadi kekuatan dunia
dalam beberapa dekade terakhir. Elit politik Cina pun telah memahami bahwa
Timur Tengah adalah geografi yang harus terus-menerus dilibatkan secara baik,
tidak hanya dalam konflik dan perdamaiannya.
Sebagai perantara
perdamaian Timur Tengah, Cina kini menjadi partner yang sangat penting. Tidak
salah jika terdapat argument bahwa Cina hampir mewujudkan citarasa pengaruhnya
di dunia global yang secara alamiah harus mempertimbangkan Kembali proyeksi kerangka
kerja dan keamanan Amerika di seluruh kawasan.
Akhirnya tanpa lupa
mengakui meskipun fase baru ini tidak bisa terjadi tanpa keterbukaan Iran dan
Arab Saudi yang mengundang Cina sebagai pihak penengah, Ketiga pihak
diharapkanbisa menindaklanjuti secara
berkelanjutan persoalan-persoalan yang masih ada hingga stabilitas dan keamanan
semua negara dapat terjamin dalam waktu lama.
https://epaper.waspada.id/epaper/waspada-kamis-6-april-2023/
Hiç yorum yok:
Yorum Gönder