Bincang tersebut
dijadwalkan berlangsung pada pukul 09:00 WIB, Sabtu 24 Agustus 2013.
“Bincang-bincang akan
merumuskan bebarapa hal, termasuk konsep ideal dalam bidang kebudayaan untuk
memeriahkan piasan seni tahun depan. Selama dua tahun berjalan, Banda Aceh
sudah mantap di bidang seni. Itu luar biasa, harus diacungi jempol kepada Dinas
Kebudayaan Banda Aceh dan panitia yang membantunya,” kata Thayeb Loh Angen,
aktivis PuKAT, dalam rilis yang diterima ATJEHPOSTcom malam tadi Jumat, 23
Agustus 2013.
Ia menambahkan,
bincang seni yang akan dilaksanakan tersebut salah satunya juga akan mengonsep
usulan tambahan mengenai kegiatan bidang kebudayaan ke depan supaya lebih
lengkap.
Menurutnya, sebagai
kota Madani yang kini sedang menyiapkan diri terdaftar di UNESCO sebagai Kota
Warisan Dunia, Banda Aceh butuh ide cemerlang yang mampu ditindaklanjuti
melalui kerjasama dengan berbagai pihak.
“Pemerintah, seniman,
budayawan, intelektual, akademisi, dan pengusaha serta pencinta kebudayaan
harus menyatukan kepentingan dalam bidang mengangkat kembali kebudayaan dan
melestarikannya. Itulah yang bisa kita wariskan,” kata Thayeb.
Para sejarawan,
budayawan, dan aktivis katanya tidak bisa jalan dengan mengekslusifkan diri
sebagai manusia langka. Karena, kata dia, mengangkat dan melestarikan budaya
butuh kekuatan, strategi, dan finansial yang memadai.
Bincang budaya
tersebut akan terbuka untuk umum, dan dihadiri oleh beberapa tokoh yang
mewakili komunitas budaya masing-masing, seperti Sulaiman Tambu, dan Zulfadly
Kaom dari Balai Sastra Samuda Pasai.
http://atjehpost.com/kultur_read/2013/08/24/63617/36/13/Pagi-ini-ada-bincang-budaya-di-stan-Kebudayaan-Aceh-Turki#sthash.g5erWtG3.dpuf
Hiç yorum yok:
Yorum Gönder